Momentum peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional yang diperingati pada 23 September 2021 dijadikan momen bagi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk menciptakan peluang bagi berbagai pihak.
Komunitas tuli dari berbagai komunitas yang ada di Kubu Raya maupun di Kalbar dirangkul untuk bahu membahu menjadi kesatuan dalam pembangunan ke depan.
“Dalam komitmen global yang sudah menjadi kesepakatan bersama seluruh Negara yang mana ini merupakan suatu komitmen dunia untuk mengejar agar semua bisa memperkuat pembangunan yang mengejar inklusi,” kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan pada puncak peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional sekaligus melaunching kegiatan Training of Trainer (ToT) di Qubu Resort, Kamis (23/09/2021).
Dengan tidak memandang latarbelakang yang berbeda, Muda menekankan semuanya dapat mengakses serta mendapat peluang yang sama. Kubu Raya sebagai kabupaten yang telah berusia 14 tahun memiliki slogan dari Kubu Raya untuk Indonesia. Muda ingin menegaskan bahwa Kubu Raya juga berjuang untuk inklusi untuk republik ini.
Sebagai kepala daerah, Muda senantiasa mengingatkan jajarannya bahwa sebagai pemerintah di tingkat kabupaten, bahwa yang diurus adalah semua rumah tangga bagaimana hidup bisa layak, tenang dan bahagia.
“Itulah sebetulnya substansi yang diurus oleh pemerintah,” tutur Muda.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kubu Raya, Rosalina menuturkan saat ini TP PKK Kubu Raya merangkul para komunitas bisu tuli untuk menjadi bagian dalam berbagai unsur peningkatan layanan di berbagai sektor dengan melibatkan mereka menjadi bagian agar bentuk pelayanan bisa mengejar pada inskusifitas.
“Ada potensi yang bisa dikembangkan, memang di Kubu Raya saat ini belum tersedia layanan khusus bagi mereka, namun dengan momentum Hari Bahasa Isyarat tahun ini kita memulai dengan melatih para pelatih dari berbagai unsur mulai dari pemerintahan sector pelayanan public, perawakilan sekolah hingga komunitas-komunitas yang bisa dirangkul,” katanya.
Kabid PAUD dan Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan dan Kebudyaaan Kubu Raya, Asmil Ratna menambahkan, Training of Trainer (ToT) menindaklanjuti dari keinginan kepala daerah agar komunitas bisu tuli menjadi bagian untuk mendidik para pelatih agar dalam proses pelayanan dan pembangunan ke depan sudah mengejar pada inklusifitas.
“Pada pelaksanaannya peserta tahap pertama ada 30 orang dari berbagai perwakilan mulai dari beberapa kantor pelayanan public di Kubu Raya, perwakilan sekolah di seluruh tingkatan mulai dari PAUD hingga SMA dan komunitas lainnya,” jelas Asmil.
Asmil menambahkan, dari 30 peserta tersebut nantinya, akan dibagi menjadi dua kelas dan harus mengikuti proses pendidikan dan latihan selama tiga bulan.
“Kita berharap para peserta yang mengikuti TOT ini menjadi embrio untuk penyebaran kepedulian terhadap inklusi yang akan kita terapkan,” tutup Asmil. (sym) Sumber berita: https://jurnalis.co.id/2021/09/23/hari-bahasa-isyarat-internasional-bupati-muda-gagas-konsep-pembangunan-inklusi/
Comments